SMKN 2 Kuripan Sukses Gelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) Perdana 2025

Kuripan, 4 November 2025 – SMKN 2 Kuripan sukses menyelenggarakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Perdana Tahun 2025 pada tanggal 3–4 November 2025 bertempat di lab komputer SMKN 2 Kuripan lantai 2. TKA merupakan kegiatan asesmen nasional yang bertujuan mengukur capaian akademik siswa secara objektif dan terstandar, memberikan informasi kepada siswa mengenai kekuatan dan kelemahan diri, serta membantu penyetaraan hasil belajar bagi siswa dari jalur pendidikan yang berbeda. TKA juga bertujuan untuk menjadi salah satu alat seleksi masuk perguruan tinggi dan mendorong peningkatan kualitas pendidik.

Pelaksanaan TKA perdana di SMKN 2 Kuripan dilaksanakan secara paralel dengan kegiatan PKL (Praktik Kerja Lapangan) kelas XII. Dari total 454 peserta didik kelas XII yang mengikuti PKL terdapat 239 peserta didik yang mendaftarkan diri mengikuti TKA atau sebanyak 52,6%.  Adapun  rincian peserta TKA adalah sebagai berikut: DPIB (Desain Permodelan dan Informasi Bangunan): 42 peserta, PSPT (Produksi Siaran Program TV): 44 peserta, TSM (Teknik Sepeda Motor): 31 peserta, TAV (Teknik Audio Video): 31 peserta, TPM (Teknik Pemesinan): 26 peserta, TKR (Teknik Kendaraan Ringan): 17 peserta, TEKMA (Teknik Komputer dan Jaringan): 17 peserta, dan TELIN (Teknik Elektronika Industri): 31 peserta.

Hari pertama pelaksanaan TKA berfokus pada mata pelajaran wajib, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Sementara itu, hari kedua mengujikan mata pelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan) dan mata pelajaran pilihan, di antaranya: PPKn/Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Bahasa Jepang, Sejarah, Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Ekonomi, Matematika Tingkat Lanjut, Fisika, Bahasa Arab, Sosiologi, Bahasa Mandarin, dan Biologi. Adapun sistem pengawasan dilaksanakan secara silang dari sekolah lain yang ditentukan acak oleh dinas pendidikan provinsi.

Sebanyak tujuh peserta didik yang tengah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di luar daerah juga mendapatkan fasilitas khusus. Lima siswa melaksanakan TKA di SMKN 10 Malang, dan dua peserta lainnya ditempatkan di SMKN 2 Yogyakarta, memastikan setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti asesmen ini.

Kepala SMKN 2 Kuripan, Bapak H. Mahyudin, S.Ag., M.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran pelaksanaan TKA.

“Syukur Alhamdulillah, pelaksanaan TKA perdana ini berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, proktor, teknisi, guru pengawas, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan jalannya TKA di SMKN 2 Kuripan, termasuk koordinasi untuk peserta didik yang berada di luar daerah,” ujar Kepala Sekolah.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, I Made Budiartha, S.Pd.T., mengungkapkan komitmen untuk perbaikan di masa mendatang.

“Pelaksanaan TKA tahun ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi kami. Kami akan mengkaji setiap kendala yang muncul, baik teknis maupun non-teknis, untuk perbaikan di tahun depan. Tujuannya agar kami dapat memfasilitasi peserta didik secara maksimal dan memastikan mereka siap menghadapi asesmen ini,” jelas Waka Kurikulum.

Pelaksanaan TKA tidak luput dari tantangan teknis dan akademis yang dirasakan oleh peserta didik diantaranya:

Lalu Anjas Hidayat, salah satu peserta, menyampaikan kendala pribadinya:

“Lancar, Pak, tapi saya sedang sakit jadi kurang fokus. Kepala pusing dan sakit.”

Ia juga menyoroti perbedaan antara simulasi dan tes sesungguhnya.

“Soalnya, Pak, tidak sesuai dengan yang di geladikan. Yang di geladikan hanya konsep cara menjawab saja, bukan merujuk ke bentuk soal yang akan di ujikan. Jadinya saya bingung mau belajar gimana.”

Anjas menambahkan bahwa motivasinya adalah melengkapi persyaratan.

“Tujuan saya cuma melengkapi persyaratan yang kelak saya butuhkan. Karena katanya TKA ‘ga wajib’, tapi kalau ngga TKA akan sulit untuk mendaftar kerja dan kuliah. Saya dan teman-teman ditakut-takuti dengan hal itu. Jadinya saya ikut untuk mencukupi syarat itu aja.”

Anjas berharap ada perbaikan informasi ke depan.

“Saran saja untuk informasi soal-soal yang diberikan atau akan keluar, semoga kedepannya bisa diberikan kisi-kisi soalnya aja biar teman-teman ada bekal untuk belajar, supaya dapat hasil memuaskan karena sertifikat TKA akan digunakan buat mendaftar ke perguruan tinggi,” harapnya.

Senada dengan Anjas, Eka Inderia Ningsih juga menjelaskan kendala teknis yang sempat terjadi.

“Tadi ada sedikit kendala, Pak, saya dan teman-teman yang lainnya. Tapi Alhamdulillah setelah itu semua lancar, Pak, diatasi oleh Bapak dan Ibu guru. Tadi karena dia loading terus, Pak, waktu menyelesaikan mapel pilihan pertama, setelah itu lapor Bu Guru Yuli tapi apk untuk ujian TKA-nya tidak bisa dibuka, keluar terus waktu dibuka, aplikasinya beri tahu kalau apk tidak bisa dibuka. Lalu Ibu guru sarankan ganti laptop yang lain, setelah itu bisa deh, Pak.”

Mengenai soal dan persiapan, Eka berkomentar:

“Untuk soal lumayan susah, Pak, dan soalnya juga beda waktu simulasi dan pada saat ujian. Waktunya juga kurang, dikejar waktu, Pak. Tidak sempat belajar dari jauh hari juga, Pak, karena PKL.” Sama seperti Anjas, Eka juga termotivasi oleh manfaat TKA untuk jenjang selanjutnya. “Tujuan ikut TKA karena kemarin dengar waktu pengumuman, dengan mengikuti TKA dan dapat sertifikat bahwa telah ikut TKA bisa mempermudah masuk universitas.”

SMKN 2 Kuripan berharap hasil TKA ini dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai capaian akademik peserta didik, serta menjadi bekal penting dalam melanjutkan studi ke jenjang Perguruan Tinggi maupun memasuki dunia kerja dan industri.