
Kuripan, 31 Agustus 2025 – SMKN 2 Kuripan menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Pembelajaran Mendalam pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterampilan pendidik dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 2 Kuripan, H. Mahyudin, S.Ag., M.M., yang juga memberikan materi pertama mengenai Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset). Beliau menegaskan bahwa guru harus menjadi teladan bagi murid dalam menghadapi tantangan, serta senantiasa menumbuhkan semangat belajar dan berkembang. Guru perlu memetakan pola pikir terlebih dahulu apakah masih dalam pola pikir tetap atau pola pikir bertumbuh. Untuk menerapkan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan maka guru harus merubah pola pikirnya menjadi bertumbuh untuk tetap belajar mengembangkan kompetensi dan proses pembelajaran di kelas.
Pola Pikir (Mindset) merupakan Kumpulan Keyakinan yang akan menentukan cara seseorang melihat dan berpikir terhadap sebuah kejadian atau peristiwa. Pola Pikri dibedakan menjadi dua yaitu Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) dan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset). Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) meyakini bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat seseorang sudah ditentukan sejak lahir dan tidak bisa banyak berubah. Hal ini menyebakan seseorang yang memiliki Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) cenderung menghindar ketika menghadapi tantangan, menyerah ketika mendapat rintangan, upaya yang dilakukan mubazir, merasa diserang ketika mendapat kritik, dan suksesnya orang lain merupakan ancaman. Sedangkan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) meyakini bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, strategi yang tepat, serta belajar dari pengalaman dan masukan. Seseorang yang memiliki Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) cenderung menerima ketika menghadapi tantangan, bertahan ketika mendapat rintangan, upaya yang dilakukan merupakan peluang, kritik dijadikan sebagai informasi, dan suksesnya orang lain dijadikan inspirasi.

Materi kedua disampaikan oleh Sunardi, S.T., M.Ed., dengan topik Konsep dan Kerangka Pembelajaran Mendalam. Pemaparan ini menekankan pentingnya keterkaitan konsep, pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata, serta penguatan kompetensi abad 21. Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Dalam penerapan Pembelajaran Mendalam semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya, I Gusti Ayu Putu Yulianingsih, S.Pd.Gr., memaparkan Prinsip Pembelajaran Mendalam dan Pengalaman Belajar. Tiga prinsip utama yang menjadi fondasi dalam pembelajaran mendalam, yaitu berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
- Prinsip Berkesadaran : Guru diarahkan untuk membangun kesadaran peserta didik terhadap proses belajar yang sedang berlangsung. Hal ini meliputi menumbuhkan fokus, perhatian, serta pemahaman bahwa setiap aktivitas belajar memiliki tujuan. Dengan demikian, murid tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mampu menyadari bagaimana cara mereka berpikir dan belajar.
- Prinsip Bermakna : Pembelajaran diharapkan mampu terhubung dengan pengalaman nyata, kebutuhan, serta konteks kehidupan murid. Guru perlu menghadirkan materi yang relevan dan mendorong murid mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman mereka, sehingga hasil belajar tidak hanya bersifat kognitif tetapi juga berdampak pada sikap dan keterampilan.
- Prinsip Menggembirakan : Ditekankan pentingnya menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, interaktif, dan penuh semangat. Ketika murid merasa gembira, motivasi intrinsik mereka untuk belajar akan meningkat, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna.
Pengalaman belajar pada Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) meliputi memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Pada tahap memahami, peserta didik tidak hanya menerima informasi, tetapi benar-benar menggali makna dari konsep yang dipelajari. Tahap mengaplikasi, murid diberi kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dalam konteks nyata atau simulasi. Tahap merefleksi, murid dapat menyadari makna dan dampak pembelajaran terhadap dirinya.

Materi keempat dibawakan oleh Andi Ali Kurniawan, S.Pd., dengan topik Perencanaan Pembelajaran dan Inkuiri Kolaboratif. Perencanaan yang baik akan mengarahkan proses belajar agar tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi menuntun murid memahami, mengaplikasi, dan merefleksi pengalaman belajarnya. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang berpusat pada murid dengan kerangka:
- Merumuskan tujuan dan pertanyaan pemantik.
- Membangun pemahaman bermakna melalui eksplorasi materi.
- Mengaplikasikan pengetahuan dalam bentuk proyek atau kegiatan nyata.
- Merefleksi pengalaman belajar untuk menguatkan kesadaran murid.
- Menghasilkan produk atau aksi nyata sebagai bukti pembelajaran.
Inkuri kolaboratif merupakan pendekatan berbasis tim yang memungkinkan guru untuk bekerja bersama dalam mengidentifikasi tantangan di kelas, merancang strategi pembelajaran, dan secara berkelanjutan merefleksikan serta menyempurnakan praktik pengajaran. Pendekatan ini bersifat reflektif dan berbasis data, berfokus pada proses kolaborasi yang tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil belajar, tetapi juga mengembangkan profesionalisme guru melalui analisis data dan perbaikan strategi pembelajaran secara bersama-sama.

Sebagai penutup, Waka Kurikulum SMKN 2 Kuripan, I Made Budiartha, menyampaikan Program Penerapan Pembelajaran Mendalam di SMKN 2 Kuripan. Beliau menegaskan bahwa hasil diseminasi akan ditindaklanjuti melalui program implementasi pembelajaran mendalam di semua mata pelajaran, sehingga berdampak nyata bagi peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh guru SMKN 2 Kuripan mampu mengintegrasikan pendekatan pembelajaran mendalam secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga mampu mencetak lulusan yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.




3 komentar
andi ak, Minggu, 31 Agu 2025
Luar biasa dan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran mendalam
I MADE BUDIARTHA, Senin, 1 Sep 2025
terimakasi tim PM tetap semangat untuk TL dan implementasinya
Rido Rahmaten, Senin, 1 Sep 2025
Narasinya bagus bgt gampang di pahami dan sarat dengan pengetahuan baru. Terima kasih tiem